Lengkap Tentang Qurban, Fazilah, Hukum dan Sejarahnya

Pengertian Qurban Secara Lengkap – Setiap tanggal 10 Dzul Hijjah, semua umat Islam yang tidak melaksanakan haji merayakan hari raya Idul Adha. Pada hari itu, umat Islam sangat disunnahkan untuk berqurban dimana mereka menyembelih hewan qurban untuk kemudian dibagi-bagikan kepada seluruh umat Islam di suatu daerah. Lalu apakah sebenarnya Qurban itu? Dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap.

Qurban berasal dari bahasa Arab, “Qurban” yang berarti dekat (قربان). Kurban dalam Islam juga disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti binatang sembelihan, seperti unta, sapi (kerbau), dan kambing yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah.

Dalil Disyari’atkannya Kurban

Allah SWT telah mensyariatkan kurban dengan firman-Nya, “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus.” (Al-Kautsar: 1 — 3).

“Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagai syiar Allah. Kamu banyak memperoleh kebaikan dari padanya, maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya.” (Al-Hajj: 36).

Keutamaan Ibadah Kurban

Dari Aisyah ra, Nabi saw bersabda, “Tidak ada suatu amalan pun yang dilakukan oleh manusia pada hari raya Kurban yang lebih dicintai Allah SWT dari menyembelih hewan Kurban. Sesungguhnya hewan Kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya sebelum darah Kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan (pahala) Kurban itu.” (HR Tirmidzi).

 HUKUM² TENTANG QURBAN:

تلبية لرغبة الكثير من الإخوان في بيان أحكام الأضحية وكثرة الأسئلة في هذا الباب أقدم هذا الملخص عن الأضحية المأخوذ من الجزء الرابع من كتاب التقريرات السديدة

 الحصة الفقهية الملحقة الخاصة في بيان أحكام الأضحية

بسم الله الرحمن الرحيم

 تعريف الأُضْحية : ما يُذْبَحُ مِنَ النِّعَمِ تَقَرُّباً إِلى اللهِ تَعالَى مِنْ يَومِ النَّحْرِ (10 ذي الحجة) إِلى آخِرِ أَيامِ التَّشْريق (13 ذي الحجة) . 

(Pengertian tentang Udhhiyah (Quban ): 

Udhhiyah (Qurban) itu hewan ternak yang di potong untuk mendekatkan diri kepada ALLAH SWT, di hari Raya sampai akhir hari tasyrik yaitu tanggal 13 Dzhul Hijjah

👈🏼 فَلِلْأُضْحية ثَلاثَة قُيود :

1⃣ كَونُها مِنَ النَّعَم .

2⃣ كَونُها يَومَ العيدِ وايامَ التَّشْريقِ وَلَياليها .

3⃣ كَونُها تَقَرُّبا إِلَى اللهِ تَعالَى .

Berqurban ada 3 syarat:

1. Hendaknya berupa hewan ternak yaitu kambing, sapi dan unta. 

2. Hendaknya di hari Raya sampai tgl 13 Dhul Hijjah, di waktu siang atau malamnya. 

3. Hendaknya di tujukan untuk mendekatkan diri kepada ALLAH SWT, (hanya untuk ALLAH SWT). 

🎪 الأَصْلُ فيها: قَولُهُ تَعالَى : {فصل لربك وانحر}[الكوثر: ٢] أَي : صَلِّ صَلاةَ العَيدِ وانَحْرِ الأُضْحية قَولُهُ تَعالَى :{والبدن جعلناها لكم من شعائر الله} [الحج: ٣٦] أَي مِنْ أَعْلامِ دينِه. 

Asal Dalilnya firman Allah ﷻ : (dan laksanakan sholat untuk Tuhanmu dan sembelih qurban) artinya kerjakan Sholat 'id kemudian kau menyembelih Hewan qurban. 

Dan Firman Allah ﷻ : (Dan Unta-unta itu Kami jadikan untukmu bagian dari syiar agama) artinya termasuk tanda-tanda dari agama

👈🏼 وَفي الحَديث : ضَحَّى رَسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم بِكَبْشَينِ أَمْلَحَينِ أَقْرَنَينِ ذَبَحَهُما بيدِهِ الكَريمَة وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ المُبارَكَة عَلى صِفاحِها ، وَمَعْنَى أَمْلَحَين : أَبَيضَين . 

Dalam Hadith: Rasulullah ﷺ, berqurban dengan dua domba besar yang bertanduk, gemuk dan warnanya putih, 

Beliau memotong qorban dengan tangan Nya, dan sebelum nya Beliau mengucapkan niat lalu Bertakbir. 

🎪 فَضْلُها : في الحَديث : (ما عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَومَ النَّحْرِ مِنْ عَمَلٍ أَحَبُّ إِلى اللهِ تَعالَى مِنْ إِراقَةِ الدَّمّ إِنَّها لَتاتي يَومَ القيامَةِ بِقُرونِها واظْلافِها وأنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللهَ بِمَكانٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَقَعَ مِنَ الأَرْضِ فَطَيِّبوا بِها نَفْسا) وكذلك : (عَظِّموا ضَحاياكُمْ فانَّها عَلى الصِّراطِ مَطاياكُم). 

Keutamaannya:

Di riwayat kan dalam satu hadith: Tidak ada amalan yang lebih mulia bagi seseorang di hari Raya, melebihi memotong quban, nanti kelak di hari Qiamat Qurban itu akan datang dengan utuh, dan ALLAH SWT akan menerima Qurban nya dari tetes darah pertama sebelum menyentuh bumi, maka tuluskan hati kalian dalam berqurban. 

Dan juga Rasulullah ﷺ Bersabda :(Qurban kalian akan menjadi tunggangan buat Kalian, sewaktu berjalan di atas Sirot, maka pilihlah yang besar dan bagus ). 

🎪 حُكْمُ الأُضْحية : سُنَّة مُؤَكَّدَة .

وَهي مِنْ سُنَنِ الكِفايَة  وَهي أَفْضَلُ مِنْ صَدَقَةِ التَّطَوُّعِ لِلْاخْتِلافِ في وجوبِها في يَومِ النَّحْرِ إِلا صِلَةَ الرَّحِم .

👈🏼 وَمَعْنَى كَونَها سُنَّة كِفايَة مَعَ كَونِها تُسَنُّ لِكُلِّ أَحَدٍ مِنْهُم : سُقوطُ الطَّلَبِ بِفِعْلِ الغَيرِ لا حُصولُ الثَّوابِ لِمَنْ لَمْ يَفْعَله .

👈🏼 وَعَدَدُ سُنَنِ الكِفايَة سَبْعَة مَجْموعَةٌ في قَولِ بَعْضِهِم : 

أَذانٌ وَتَشْميتٌ وَفِعْلٌ بِمَيِّتٍ

إِذا كانَ مَنْدوبا وَلِلْأَكْلِ بَسْمِلا

وأضْحيةٌ مِنْ أَهْلِ بَيتٍ تَعَدَّدوا

وَبَدْءُ سَلامٍ والإِقامَةُ فاعْقِلا

Hukum berqurban adalah Sunnah muakkadah. (Sunnah yang pasti). 

Dan termasuk sunnah Kifayah (apabila ada yang melakukan maka yg lain tidak  di minta), berqurban itu lebih afdhol dari Sodaqoh sunnah, karena ada perbedaan pendapat mengenai wajib atau tidaknya berqurban. 

Arti sunnah kifayah : maknanya gugur tuntutan bagi yang lainnya walaupun tetap hukumnya tetap sunnah bagi setiap individu, dan tidak mendapat pahala kecuali bagi yang mengerjakannya

Sunnah kifayah itu ada tujuh:

(1)Adzan (2)Mendoakan orang bersin (3) Solat jenazah (4) membaca Bismillah bagi yang makan bersama (5) Berqurban (6)Mengucap Salam (7)dan Iqamatus Solah.

 👈🏼 وَتَكونُ واجِبَة في أَرْبَعِ مَسائَل : 

1⃣ إِذا نَذَرَها : كأنْ قالَ : (نَذَرْتُ أُضْحيةً) أَو (عَلَيَّ أَنْ أُضَحي) . 

Dan di wajib kan di 4 perkara:

1. Apabila bernazhar seperti ucapan : Saya Nadhar berqurban, atau wajib bagiku berqurban. 

2⃣ إِذا عَيَّنَها : كأنْ قالَ : (هَذِهِ أُضْحيتي) ابْتِداءً إِذا لَمْ يَقْصِدِ الخَبَر . 

2. Kalau menentukan, seperti berkata : "ini qurbanku" apabila bertujuan menentukan bukan bertujuan memberitahu. 

3⃣ بالجُعْلِ : كأنْ قالَ : (جَعَلْتُ هَذِهِ أُضْحية) لأَنَّ الجُعْلَ بِمَنْزِلَةِ النَّذْر.  بَلْ مَتَى قالَ : (هَذِهِ أُضْحية) صارَتْ واجِبَة وإنْ جَهِلَ ذَلِك . 

وقالَ الشِّبْرامِلْسي : لا يَبْعُدُ اغْتِفارُ ذَلِكَ لِلْعَوام .

3. Dengan menjadikannya, seperti ucapan : Saya jadikan ini qurbanku, karena "jadikan" itu berarti Nadzar, 

Bahkan jika mengucapkan (Ini adalah qurbanku) maka jadi wajib, walaupun dia tidak tau bahwa itu jadi wajib, 

Dan berkata Syibramilsi : hal itu di maafkan bagi orang awam.

4⃣ إِذا أَوصَى رَجُلٌ بِأَنْ يُذْبَحَ عَنْهُ : فَيَسْلُكُ مَسْلَكَ الواجِبِ فَلا يَجوزُ أَنْ يُتَصَدَّقَ بِها . 

4. Jika seseorang berwasiat untuk berqurban untuknya: maka qurbannya seperti qurban wajib, dan semuanya harus di bagikan. 

🎪 عَلى مَنْ تُسَنُّ : تُسَنُّ مِنَ المُسْلِمِ البالِغِ العاقِلِ الحُرّ المُسْتَطيع  وَلا فَرْقَ بَينَ الحاجِّ وَغَيرِه . قالَ الإِمامُ الشافِعي لا أُرَخِّصُ في تَرْكِها لِمَنْ قَدَرَ عَلَيها .

Kepada siapa di sunnahkan? 

Di sunnahkan kepada  setiap Muslim yang sudah baligh, berakal, merdeka dan mampu, dan hal itu bagi yang sedang Haji atau tidak haji

Imam Syafi'i berkata: Aku tidak membolehkan bagi yang mampu untuk meninggalkan berqurban. 

👈🏼 المُسْتَطيع : مَنْ يَقْدِرُ عَلَيها فاضِلَةً عَنْ حاجَتِهِ وَحاجَةِ ممونه يَومَ العيدِ وأيامَ التَّشْريق . 

Orang yang mampu adalah : 

Orang yang memiliki harta lebih dari kebutuhannya, dan kebutuhan untuk hari lebaran dan hari-hari tasyriq. 

 👈🏼 إِذا أَتَى بِها واحِدٌ مِنْ أَهْلِ بَيتٍ وَهُمْ مَنْ كانوا في نَفَقَةٍ واحِدَة فَيَسْقُطُ الطَّلَبُ عَنِ البَقية. والثَّوابُ يَخْتَصُّ بالفاعِلِ وَعِنْدَ الإمام  الرَّمْلي يَشْمَلُ الجَميع .

Jika salah seorang dari satu keluarga melaksanakan qurban, maka gugur permintaan bagi yang lain, akan tetapi tidak memperoleh pahala kecuali yang melakukannya, dan menurut imam Romli semua keluarga mendapatkan pahalanya. 

🎪 مَسائِلُ في نيةِ التَّضْحية : 

1⃣ لا تُشْتَرَطُ النيةُ  في الأُضْحية المُعَيَّنَة بالنَّذْرِ ابْتِداءً اكْتِفاءً بالنَّذْرِ عَنِ النية لِخُروجِها عَنْ مِلْكِه .. 

1. Beberapa permasalahan niat dalam berqurban:

Tidak di syaratkan Niat ketika menyembelih qurban, bagi qurban yang sudah di Nadzarkan karena sudah cukup dengan Niat nadzar pertama

2⃣ تُشْتَرَطُ النيةُ عِنْدَ الذَّبْحِ أَو التَّعيينِ لِلْأُضْحية المُتَطَوَّعَة أَو الواجِبَة بالجَعْلِ أَو التَّعيين . 

2. Di syaratkan berniat disaat menyembelih qurban atau ketika menentukan hewan qurbannya yang sunnah, begitu juga qurban yang wajib dengan cara menjadikannya wajib. 

3⃣ يَجوزُ التَّفْويضُ في النية لِمُسْلِمٍ مُمَيِّزٍ وإنْ لَمْ يوكِلُهُ في الذَّبْح . 

3. Di bolehkan menyerahkan untuk berniat kepada seorang Muslim yang dewasa, walaupun  dia tidak mejadikannya sebagai wakilnya dalam menyembelih. 

4⃣ لَو وَكَّلَ في الذَّبْحِ كَفَتْ نيتُهُ عَنْ نيةِ الوَكيلِ بَلْ لَو لَمْ يُعْلِم الوَكيل أَنَّهُ مُضَحٍّ لَمْ يَضُرّ . 

4. Jika yang berqurban mewakilkan orang lain untuk menyembelih maka cukup niat sang pemilik qurban tersebut walaupun orang yang menyembelih tidak tau bahwa itu adalah hewan qurban. 

🎪 وَقْتُ الأضحية : 

👈🏼 يَدْخُل : بَعْدَ مُضي قَدْرِ رَكْعَتَينِ وَخُطْبَتَينِ خَفيفَتَينِ مِنْ طُلوعِ شَمْسِ  يَومِ العيدِ (يَوم النَّحْرِ ١٠ ذي الحِجَّة) سَواءٌ أَصَلَّى أَمْ لا فَوَقْتُ الأُضْحية يَتَعَلَّقُ بالزَّمانِ لا بالفِعْل. لِخَبَرِ الصَّحيحَين : (أَوَّلُ ما نَبْدا بِهِ في يَومِنا هَذا نُصَلي ثُمَّ نَرْجِعُ فَنَنْحَرُ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَقَدْ أَصابَ سُنَّتَنا وَمَنْ ذَبَحَ قَبْل فانَّما هو لَحْمٌ قَدَّمَهُ لأَهْلِهِ لَيسَ مِنَ النَّسُكِ في شَيء) .

WAKTU BERQURBAN

Masuk waktu berqurban dengan terlewatkannya waktu yang cukup untuk Solat dan khutbah 'Id, di hari raya tgl, 10 Dhzul Hijjah, walaupun yang berqurban tidak ikut Solat 'Id, karena waktu memotong itu berkaitan dengan waktu bukan dengan pelaksanaannya sholat, karena dalam Hadist

👈🏼 يَخْرُج : بِغُروبِ الشَّمْسِ آخِرَ أَيامِ التَّشْريق ( ١٣ ذي الحِجَّة) فَلَو ذَبَحَ قَبْلَ طُلوعِ شَمْسِ يَوم (١٠) أَو بَعْدَ غُروبِ شَمْسِ آخِر يَوم فَلا تُسَمَّى أُضْحية .

Akhir waktu berqurban : dengan terbenamnya matahari pada akhir hari Tasyriq yaitu tanggal 13 dzul Hijjah. 

Jadi jika memotong sebelum Matahari terbit di hari Raya atau memotong sesudah Matahari terbenam di hari ke 13 Dzhul Hijjah, maka tidak menjadi Qurban. 

👈🏼 وإذا أَخَّرَ الواجِبَة فَيأثَمُ للتاخيرِ بِدونِ عُذْرٍ وَتَجِبُ وَتَكونُ قَضاءً .

Kalau qurban itu wajib, dan sampai terlambat waktu menyembelihnya, maka berdosa, dan tetap wajib qurban itu menjadi qadha. 

👈🏼 الأَفْضَلُ أَنْ يَذْبَحَ يَومَ النَّحْرِ لأَنَّهُ مُجْمَعٌ عَلَيه .

Paling afdhol adalah menyembelih pada hari Raya, karena di sepakati oleh para ulama bahwa itu sah. 

👈🏼 والأَفْضَلُ أَنْ تُؤَخَّرَ إِلى بَعْدِ ارْتِفاعِ الشَّمْسِ قَدْرَ رُمْحٍ وَقَدْرَ رَكَعَتَينِ خَفيفَتَينِ وَخُطْبَتَين .

Dan yang afdhol di sembelih susudah melewati waktu  Matahari terbit setinggi tombak dan telah lewat waktu solat untuk dua rokaat yang singkat. 

👈🏼 والأَفْضَلُ أَنْ يَذْبَحَ بيدِهِ أَو يوكِّلَ وَيَذْبَحَ بِحُضورِه . 

Dan Afdhol nya menyembelih dengan tangan sendiri atau  jika diwakilkan kepada orang lain maka di sembelih di hadapannya. 

🎪 الحُكْمُ لَو تَلِفَتْ الأُضْحية : إِنْ تَلِفْتْ بِدونِ تَقْصيرٍ فَلا شَيءَ عَلَيهِ  لأَنَّها خَرَجَتْ عَنْ مِلِكْهِ بالنَّذْرِ وَصارَتْ وَديعَة عِنْدَه . وإنْ كانَ بِتَقْصيرٍ فَيَلْزَمُهُ مِثْلُها يَومَ النَّحْرِ وَقيمَتُها يَومَ التَّلَف . 

Hukum kalau Qurban nya, cedera,:

Jika cedera itu tanpa adanya keteledoran sedangkan hewan tersebut sudah di Nadzarkan untuk qurban maka tidak apa-apa, karena hewan tersebut sudah lepas dari kepemilikannya semenjak nadzar,  

Dan apabila cederanya kelalaian harus di ganti pada waktu hari Nahr, (hari Qurban). 

🎪 ما يُجْزِئ في الأُضْحية :

النَّعَم : وَسُميتْ بِذَلِكَ لِكَثْرَةِ نِعَمِ اللهِ فيها . وَهي ثَلاثَة : الإِبْلُ والبَقَرُ والغَنَمُ . لقَولِهِ تَعالَى {ولكل أمة جعلنا منسكاً ليذكروا اسم الله على ما رزقهم من بهيمة الأنعام}  [الحج: ٣٤]  ، وَعَنْ ابْنِ عَباسٍ رَضي اللهُ عَنْهُما : أَنَّهُ يَكْفي إِراقَةَ الدَّمّ وَلَو مِنْ دَجاجٍ أَو أوز . 

Hewan ternak yang boleh untuk qurban adalah "An - ni'am" di namakan seperti itu karena banyaknya Nikmat ALLAH pada hewan-hewan tersebut, 

Yaitu ada tiga jenis : Unta, sapi dan kambing karena firman Allah yg di sebutkan di atas, 

Dan menurut Ibnu Abbas : di bolehkan menyembelih hewan apa saja yang bisa di makan, seperti Ayam atau yang lain. 

1⃣ الشاة : هي ضأنٌ لَهُ سَنَة أَو ثَني مَعْزٍ لَهُ سَنَتان .

1. Kambing : yaitu domba berusia satu tahun, 

Atau Kambing berusia 2 tahun. 

 وَيُجْزِئُ جَذْعَة وَلَو قَبْلَ السَّنَة بِشَرْطِ أَنْ يَكونَ إِجْذاعُهُ بَعْدَ بُلوغِهِ سِتَّة أَشْهُر  . والحِكْمَةُ في تَخْصيصِ الإِجْزاءِ بِهَذا السِّنِّ أَنَّهُ زَمَنَ البُلوغِ وَكَذَلِكَ الإِجْذاع .

 فالأَوَّل : بِمَنْزِلَةِ البُلوغِ بالسِّنّ .

 والثاني : بِمَنْزِلَةِ البُلوغِ بالاحْتِلامِ ، والحَيَوانُ يَكْمُلُ عِنْدَ بُلوغِهِ فَلا تَحْمِلُ أُنْثاهُ وَلا يَنْزو ذَكَرُهُ قَبْلَ ذَلِك .

Kalau Domba boleh kurang dari 1tahun dengan syarat 2 gigi nya sudah ganti dan di atas 6 bulan. 

 والضأنُ أَفْضَلُ مِنَ المَعز .

Domba lebih bagus dari kambing. 

 والذَّكَرُ أَفْضَلُ  مِنَ الأُنْثَى . إِنْ لَمْ يُكْثِرْ نَزَواتِهِ والا فالأُنْثَى أَفْضَل .

Pejantan lebih afdhol dari betina bagi yang belum banyak kawin, adapun jika sudah banyak kawin maka betina lebih afdhol

 والمَخْصي أَفْضَلُ مِنَ الفَحْل .

Yang di kebiri lebih bagus dibanding yang tidak dikebiri

 والَّذي فيهِ قَرْنٌ أَفْضَلُ مِنْ غَيرِه .

Yang bertanduk lebih bagus. 

👈🏼 وَمِنْ جِهَةِ اللَّونِ البَيضاءِ أَفْضَلَ مِنَ الصَّفْراء ، والصَّفْراء أَفْضَلُ مِنَ البَلْقاء ، والبَلْقاء أَفْضَلُ مِنَ السَّوداء .

Dari sisi warna:

Yang Putih lebih bagus dari yang kuning, dan yang kuning lebih bagus dari yang warna lain, yang warna lain lebih bagus dari yang hitam. 

 👈🏼 تجزئ هَذِهِ الشاةُ عَنْ واحِدٍ فَقَط وَيَجوزُ أَنْ يُشْرِكَ مَعَهُ غَيرُهُ في الثَّواب.

Qurban 1 domba hanya untuk 1 orang, tetapi pahalanya boleh di kongsikan. 

 👈🏼 وَيَجوزُ أَنْ يُشْرِكَ مَعَهُ أَهْل البَيتِ لأَنَّ الأُضْحية سُنَّة عَلى الكِفايَة . 

Juga pahalanya boleh di kongsikan untuk keluarga. 

2⃣ البَقَر : مُسِنَّةٌ وَلَها سَنَتان : تُجْزِئُ عَنْ سَبْعَةِ أَفْراد . 

Sapi:

Umur lebih dari 2 thn, dan bisa di jadikan untuk 7 Orang. 

3⃣ الإِبِل (بَدَنَة) : لَها خَمْسَ سِنين يُسَمَّى ثَني : تُجْزِئُ عَنِ السَّبْعَة وَقيلَ : عَنْ العَشَرَة . سُميتْ بدنة لاتِّساعِ بَدَنِها .

Unta:

Berumur 5 thn, dan bisa untuk 7 orang dan ada pendapat yang mengatakan bisa untuk 10 

🎪 مَسائِل في الأضحية : 

Tentang Qurban:

1⃣ أَيُّهُما أَفْضَل ذَبْحُ الإِبْلِ أَو الشاة ؟

 إِنْ كانَ سَيَذْبَحُ عَنْ نَفْسِهِ دونَ مُشارَكَة : فالإِبِل أَفْضَل لِكَثْرَةِ إِراقَةِ الدَّمّ .

Mana yang lebih afdhol menyembelih unta/sapi atau Kambing? 

Jika di peruntukkan untuk 1 orang tanpa ada yg berbarengan dengannya, maka lebih afdhol Unta/ Sapi, Karena lebih banyak darahnya

 وإنْ كانَ سَيَذْبَحُ مَعَ المُشارَكَة : فالشاةُ لِكُلِّ واحِدٍ أَفْضَل . 

Jika akam menyembelih dengan gabungan 7 orang maka lebih afdhol setiap orang 1 kambing, 

2⃣ لَو اشْتَرَكَ أَكْثَرُ مِنْ سَبْعَة في بَدَنَة لَمْ تُجْزِئْ عَنْ واحِدٍ مِنْهُم . 

2. Jika bergabung melebihi 7 Orang dalam 1 Unta/sapi maka tidak satu pun  di aggap berqurban

3⃣ لَو ضَحَّى واحِدٌ بِبَدَنَة أَو بَقَرَة بَدَلَ شاةٍ فالزائِدُ عَلى السَّبْعِ تَطَوُّعٌ يُصْرَفَ مَصْرِفَ التَّطَوُّعِ إِنْ شاء . 

3. Jika seorang berqurban Unta/ Sapi sebagai penggati kambing, maka yang lebih dari jatah 1 orang boleh dia salurkan seperti qurban yang sunnah,

4⃣ يَجوزُ ذَبْحُ البَقَرَة أَو البَدَنَة لِشَخْصٍ أَو أَكْثَرَ لِسَبَبٍ واحِدٍ أَو أَكْثَر كَتَمَتُّعٍ وَقِرانٍ وَتَرْكِ رَمْيٍ وَمَبيتٍ وأضْحيةٍ وَعَقيقَةٍ وَهَدْيٍ وَهَكَذا . 

INI untuk Orang yang Haji

5⃣ لا يَجوزُ أَنْ يُضَحي عَنْ غَيرِهِ بِغَيرِ إِذْنِهِ إِلا إِذا ضَحَّى عَنْ أَهْلِ بَيتِهِ. 

Tidak boleh berqurban untuk orang lain tanpa izin nya, kecuali berqurban untuk keluarga rumahnya. 

 🎪 الأَفْضَلُ في الأُضْحية :

1⃣ مِنْ حَيثُ الأَكْثَرَ لَحْما : الإِبْلُ ثُمَّ البَقَرُ ثُمَّ الغَنَم . 

Paling bagus nya Qurban yang paling banyak daging nya. 

Unta kemudian Sapi lalu domba / kambing. 

2⃣ مِنْ حَيثُ أَطْيَبية اللَّحَم : الضأنُ أَفْضَلُ مِنَ المَعْزِ ثُمَّ الجَواميسُ أَفْضَلُ مِنَ العراب . 

Bagus nya daging, domba lalu kambing, sesudah nya sapi dan kerbau. 

3⃣ مِنْ حَيثُ كَثْرَةَ إِراقَةِ الدَّمّ : سَبْعُ شياهٍ أَفْضَلُ مِنَ البَدَنَة والبَقَرَة . 

7 kambing lebih bagus dari Unta dan sapi. 

4⃣ مِنْ حَيثُ الأَلْوان : البَيضاء أَفْضَلُ ثُمَّ الصَّفْراء ثُمَّ العَفْراء (هِي البَيْضَاءُ التِى يَعْلُو بَيَاضَهَا حُمْرَةٌ)  ثُمَّ الحَمْراء ثُمَّ البَلْقاء ثُمَ السَّوداء . 

Tentang warna.

5⃣ يُسْتَحَبُّ أَنْ تَكونَ الأُضْحية سَمينَةً وَلَو سَوداء . 

5. Lebih baik hewan qurban yang gemuk walaupun warnanya hitam. 

6⃣ ما جَمَعَ صِفَتَين أَفْضَل مِما فيهِ صِفَةً واحِدَة : فالبَيضاءُ السَّمينَة أَفْضَلُ مِنَ البَيضاءِ فَقَط أَو مِنَ السَّمينَة فَقَط . 

6. Yang putih dan gemuk lebih bagus, di banding yang putih tetapi kurus, atau gemuk tetapi tidak putih. 

7⃣ وَذاتُ القَرْنِ أَولَى مِنْ مَكْسورِه لِخَبَر : (خَيرُ الضحية الكَبْشُ الأَقْرَن) وَلأَنَّها أَحْسَنُ مَنْظَرا بَلْ يُكْرَهُ غَيرَها كَما نَقَلَهُ في «المَجْموع» عَنِ الأَصْحاب .

7. Dan yang memiliki tanduk lebih di utamakan dibandingkan yang tidak bertanduk

🎪 حُكْمُ الأَكْلِ مِنَ١ الأُضْحية :

 فيهِ تَفْصيل : 

1⃣ إِذا كانَتْ واجِبَة : فَلا يَجوزُ أَكْلٌ مِنْها  وَيَجِبُ التَّصَدُّقُ بِجَميعِها إِلى الفُقَراءِ والمَساكين . فإن أَكَلَ شَيئا غَرِمَه .

Hukum memakan Daging qurban:

1. Jika qurbannya Nadzar / wajib, maka tidak boleh memakan darinya, dan wajib dibagikan seluruhnya kepada golongan fakir dan miskin

2⃣ إِذا كانَتْ مَنْدوبَة : يَجوزُ الأَكْلُ مِنْها وَلا تُجْزِئُ أُضْحية إِلا إِذا تَصَدَّقَ وَلَو بِجُزْءٍ قَليلٍ مِنْ لَحْمِها أَو شَحْمِها . 

2. Jika qurban sunnah maka boleh di makan darinya, dan tidak sah Qurban nya kecuali jika di sedekahkan sebagian dari daging atau gajihnya

👈🏼 والأَفْضَلُ أَنْ يُقَسِّمَها أَثْلاثا : 

1⃣ ثُلُثٌ يَتَصَدَّقُ بِها لِلْفُقَراءِ والمَساكين .

2⃣ ثُلُثٌ يُهْديهِ لِلْأَقارِب . 

3⃣ وَثُلُثٌ ياكُلُ مِنْه . 

Dan yang afdhol di bagi 3:

⅓ di bagikan Orang-orang fakir dan miskin

⅓ di bagikan untuk saudara (keluarga). 

⅓ untuk dirinya. 

👈🏼 الأَفْضَلُ مِنْ هَذا : التَّصَدُّقُ بِها كُلَّها وَيأكُلُ لُقْمَةً أَو لُقْمَتَينِ مِنْها تَبَرُّكا  لأَنَّهُ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وابْعَدُ مِنْ حَظِّ النَّفْس .

Dan yang paling afdhol adalah bersedekah dengan keseluruhan nya, dan dia makan darinya satu atau dua suap saja, karena hal itu lebih dekat dengan Taqwa dan jauh dari menguntungkan diri. 

👈🏼 يُشْتَرَطُ في اللَّحْمِ أَنْ يَكونَ نَيِّئاً فَلا يَكْفي المَطْبوخُ وَلا أَنْ يَكونَ قديداً . 

Daging yang di bagikan wajib berupa daging mentah, bukan yang sudah di masak atau dikeringkan. 

🎪 حُكْمُ بَيعِ الأُضْحية :

لا يَجوزُ بَيعُ شَيءٍ مِنْها لا لَحْمَها وَلا شَحْمَها وَلا جِلْدَها ولا عظمها فَلا يَجوزُ لا في الواجِبَة وَلا في المَنْدوبَة لِخَبَرِ الحاكِمِ وَصَحَحَّهُ : (مَنْ باعَ جِلْدَ أُضْحيتِهِ فَلا أُضْحيةَ لَهُ) .

Tidak di bolehkah menjual apapun dari qurban itu baik berupa daging, gaji (lemak) , kulit, tulang atau apapun, karena ada larangan dalam Hadits ( Siapa yang menjual kulit hewan Qurban nya maka dia tidak ber qurban) HR Hakim

🎪 مَسائِلُ مُتَعَلِّقَة بالأُضْحية :

1⃣ يُسَنُّ لِمُريدِ التَّضْحية أَنْ لا يُزيلَ شَعْرَهُ وَظُفْرَهُ وَغَيرَهُما في عَشْرِ ذي الحِجَّة حَتَّى يُضَحي. قالوا : والمَعْنَى في ذَلِكَ شُمولُ المَغْفِرَةِ والعِتْقِ مِنَ النارِ لِجَميعِ ذَلِك .

Beberapa permasalahan tentang qurban :

1. Di Sunnahkan yang berniatan  berqurban untuk tidak memotong / mencukur rambut dan kuku nya, di mulai tanggal 1 Dhul Hijjah (sampai menyembelih qurbannya) 

- makna dari hal itu agar ampunan dan pembebasan dari Api neraka  bisa mencakupi seluruh tubuhnya 

2⃣ يُسَنُّ لِلرَّجُلِ أَي يَذْبَحَ بِنَفْسِهِ والمَرْأَةُ أَنْ توكِّل . 

2. Untuk lelaki di Sunnah kan menyembelih dengan tangan sendiri dan untuk perempuan di wakil kan, 

3⃣ يُسَنُّ لِمَنْ وَكَّلَ في الذَّبْحِ أَنْ يَشْهَدَه. لأَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وآلِهِ وَسَلَّم قالَ لِفاطِمَةَ رَضي اللهُ عَنْها : (قومي إِلَى أَضْحيتِكِ فاشْهَديها فإنَّهُ بِأَوَّلِ قَطْرَةٍ مِنْ دَمِها يُغْفَرُ لَكِ ما سَلَفَ مِنْ ذُنوبِكِ) رَواهُ الحاكِم .

3. Di Sunnah kan bagi yang mewakil kan orang lain dalam menyembelih untuk melihat langsung ketika penyembelihan. 

4⃣ يُسَنُّ التَّكْبيرُ قبل الذَّبْح وبعده فيقول : الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد . 

4. Di Sunnah kan untuk bertakbir sebelum dan sesudah di potong. 

ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, 

WA LILLAHILHAMED. 

5⃣ يُسَنُّ الدعاء والقبول فيقول :

اَللّٰهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلَهَا مِنِّي كَمَا تَقَبَّلْتَهَا مِنْ حَبِيْبِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلّمْ وَخَلِيْلِكَ إِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلَام. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعِ الْعَلِيْم وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْم. 

5. Sesudah nya baca Doa di atas. 

6⃣ أَنْ يأكُلَ مِنْها  لِقَولِهِ تَعالَى في البَدَن : {فكلوا منها وأطعموا البائس الفقير}  [الحج: ٢٨] ., وَيُسَنُّ أَنْ يَكونَ مِنَ الكَبِدِ وَهَذا غَيرَ الأُضْحية الواجِبَة . 

6. Sunnah makan sedikit dari qurbannya sesuai dengan fiman Allah yang artnya ( " makan makanlah kalian dari nya dan berikan makan bagi orang yang fakir") dan di sunnah kan memakan dari Ati (liver) nya dan sunnah ini bagi qurban yang tidak wajib. 

7⃣ لا يَجوزُ جَعْلُ جُزْءٍ مِنَ الأُضْحيةِ أُجْرَةً لِلْجَزار . 

7. Tidak boleh menjadikan sebagian dari qurban sebagai upah untuk orang yang menyembelih . 

🎪 مَسائِلُ في الأَكْلِ مِنَ الأُضْحية :

Beberapa permasalahan makan dari hewan qurban :

1⃣ يَجوزُ مَعَ الكَراهَةِ شُرْبُ اللَّبَنِ الفاضِل عَنْ وَلَدِ الأُضْحية وَلَو واجِبَة . وَيَجوزُ سَقي هَذا اللَّبَنِ غَيرَهُ بِلا عِوَض .

1. Boleh tapi makruh meminum sisa Susu yang keluar dari qurban walaupun dari qurban yang wajib, dan boleh memberikan kepada orang lain tanpa di jual. 

2⃣ يَجوزُ لَهُ أَكْلُ وَلَدِ الأُضْحية بَعْدَ ذَبْحِهِ في وَقْتِها في الواجِبَة لأَنَّهُ مِنْ فَوائِدِها كاللَّبَن ..

2. Boleh memakan anak dari hewan qurban yang wajib setelah di sembelih pada waktunya karena itu termasuk sesuatu yang lebih seperti susunya. 

3⃣ يَجوزُ لَهُ جَزُّ صوفِ الأُضْحية وَوَبَرِها وَشَعْرِها إِنْ ضَرَّها بَقاؤها للضَّرورَة والا فَلا يُجْزِه إِنْ كانَتْ واجِبَة لانْتِفاعِ المَساكينِ بِهِ عِنْدَ الذَّبْحِ وَلانْتِفاعِ الحَيَوانِ بِهِ في دَفْعِ الأَذَى عَنْهُ قَبْلَ الذَّبْح .. 

3. Dan boleh saja mencukur bulu domba jika keberadaan nya mengganggu kambing tersebut, adapun jika tidak mengganggu maka pada qurban yang wajib tidak boleh, karena bisa bermanfaat bagi orang miskin setelah di sembelih, dan bermanfaat untuk menjaga dari gangguan hewan lain sebelum di sembelih. 

4⃣ يَجوزُ اسْتِعْمالُ الأُضْحية قَبْلَ ذَبْحِها فيما لا يَضُرُّ وإعارَتُها كَذَلِكَ لا إِجارَتُها  لأَنَّها بَيعٌ لِلْمَنافِعِ وَهو لا يَجوزُ بِشَيءٍ مِنْها .

 4. Boleh saja menggunakan hewan qurban sebelum di sembelih dalam hal yang tidak berbahaya atau meminjamkan nya, dan tidak boleh menyewakan nya karena itu adalah menjual manfaat, dan itu tidak boleh. 

تمت بحمد الله الحصة الفقهية الملحقة الخاصة بالاضحية.

📒 من كتاب التقريرات السديدة في المسائل المفيدة الجزء الرابع

للسيد حسن بن أحمد الكاف غفر الله له وعفى عنه وأحبابه وجميع المسلمين.

👍 (من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين)

👌انشر تؤجر فضيلة نشر العلم الشرعي✌

و الله أعلم بالصواب و علمه أتم


Sejarah Ibadah Qurban dalam Islam

Dikutip dari buku Fikih karya Markaban (2020:75), mayoritas ulama berpendapat bahwa perintah qurban dimulai sejak masa Nabi Adam AS. Atas perintah Allah SWT, Nabi Adam meminta kepada 2 putranya, Habil dan Kabil untuk berkurban. Keduanya harus berkurban dalam rangka memperoleh Iqlima dan Labuda sebagai istri.

Habil berkurban binatang ternak terbaik miliknya, sementara Kabil hanya memberi hasil pertanian yang rusak dan busuk. Kurban dari Habil diterima oleh Allah SWT karena keikhlasannya. Adapun kurban dari Kabil ditolak karena ia tidak ikhlas. Namun demikian, perintah ini hanyalah landasan untuk penyembelihan hewan kurban dalam Islam.

Sementara itu, sejarah perintah penyembelihan hewan ternak untuk ibadah qurban berakar pada peristiwa di masa Nabi Ibarahim AS.

Suatu kali, Nabi Ibrahim bermimpi menyembelih putranya, yaitu Ismail as. Meski demikian, Nabi Ibrahim tidak langsung percaya dengan mimpi itu karena khawatir datangnya dari bisikan setan.

Nabi Ibrahim AS baru percaya jika mimpinya ialah wahyu ketika terjadi untuk yang ketiga kalinya. Nabi Ibrahim akhirnya mengatakan kepada Ismail AS perihal perintah Allah SWT tersebut. Sang anak, yakni Ismail, justru menyanggupi perintah Allah SWT tersebut.

Maka, tepat pada tangal 10 Zulhijah sewaktu Nabi Ismail berusia 7 tahun (ada yang berpendapat 13 tahun), Nabi Ibrahim menjalankan perintah itu. Lantas, berkat rahmat dan kasih sayang Allah SWT, Ismail tidak jadi dikurbankan. Saat Ibrahim hendak menyembelih putranya, Allah SWT lalu mengganti Ismail dengan seekor domba.

Sejarah kenabian di masa Ibrahim AS ini menjadi dasar pelaksanaan qurban oleh umat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW hingga saat ini.

Peristiwa pada masa Nabi Ibrahim itu juga dikisahkan melalui Firman Allah SWT di Surah As-Saffat ayat 102-107. Terjemahannya balam bahasa Indonesia (terjemahan Quran dari Kemenag) adalah sebagai berikut:


"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS As-Saffat [37]: 102).

"Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah)." (QS As-Saffat [37]: 103).

"Lalu Kami panggil dia, 'Wahai Ibrahim!'" (QS As-Saffat [37]: 104).

"'Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.' Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS As-Saffat [37]: 105).

"Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata." (QS As-Saffat [37]: 106).

"Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar." (QS As-Saffat [37]: 107).

Do'a Kafaratul Majelis


سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama