FREE Kuliah Anak Aceh di Jantong Hate Rakyat Aceh

FREE Kuliah Anak Aceh di Jantong Hate Rakyat Aceh

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) 56 Tahun sudah Bagi Aceh, tapi belum apa apanya untuk Aceh sendiri buktinya ribuan Siswa Aceh putus masuk Keperguruan Tinggi sampai saat ini. Bila dipersentasekan jumlah tamatan Sekolah Mengah Atas setiap Tahun di Aceh yang lolos masuk ke Perguruan Tinggi sangat sedikit, dari 100% yang Tamat SMA/SMU/SMK/MAS yang mampu masuk keperguruan Tinggi hanya 25% yaitu hanya seper empat dari total jumlah tamatan setiap Tahun, lalu coba Anda bandingkan dengan jumlah angka tamatan Siswa di Aceh setiap Tahun. Berapakah Jumlah Putus Kuliah Anak Aceh ?

“Untuk Apa Unsyiah Bagi Aceh ? Bila Angka itu terus bertambah
                    Sumber : google 
Anak – anak mengunakan berbagai macam atribut dalam memprotes pendidika

        Semua orang memiliki cita-cita dan rasa ingin maju dan berkembang dari masa ke masa yang akan datang. Seiring dengan perubahan Teknologi yang begitu modern, perubahan zaman yang begitu cepat berputar pada jalan yang tidak berhenti – henti. Semua orang memiliki harapan yang akan ingin dikembangkan diawali dengan cita-cita dari setiap insan dari hatinya yang terpendam terkadang menengis pengharapan yang tidak kunjung datang, karna suatu hal yang tidak mampu untuk mempersatukan cita-cita dengan harapan yang disebabkan oleh kurangnya ekomoni setiap insan.
            Aceh merupakan Provinsi yang tingkat pendidikan masih rendah dibandinkan dengan provinsi lain. Rendahnya pendidikan dikarnakan  pantoan anak oleh orang tua, akan tetapi itu bukan.? Kurangnya pendidikan bagi Aceh karna faktor Ekonomi yang kurang mendukung, bahkan bukan kurang akan tetapi tidak mendukung sama sekali. Akan tetapi bergerak dari semuanya itu meninjau kembali dalam sistem Pemerintahan Aceh sudahkan memaksimal mengkin, jujur dengan kenyataan seluruh Sekolah Mengah Atas sampai PAUD di Aceh masih memberlakukan SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) dari ini sudah jelas menurunnya tingkat pendidikan yang ada di Aceh karna kurangnya ekonomi dari pihak keluarga.
            Bercermit kembali kepada Unyiah yang merupakan kampus Jantung Hate Rakyat Aceh, yang semuanya orang kenal bila kita sebutkan Unsyiah terutama bagi masyarakat Aceh yang tidak asing lagi dengan nama itu. Yang merupakan kampus tertua di Provinsi Aceh yang diambil nama dari Ulama besar Aceh Teungku Syekh Abdurrauf As Singkily, ulama besar Aceh berkaliber internasional. Ia lahir di Singkil pada tahun 1615, berguru selama 19 tahun di Mesir, Mekkah, dan Madinah.
 Anak-anak pemulung berjalan disamping jalan raya sambil membawa karung, dan antaranya di lewati 2 anak sekolah berbaju pramuka   Anak – anak mengunakan berbagai macam atribut dalam memprotes pendidikan
Anak-anak pemulung berjalan disamping jalan raya sambil membawa karung, dan antaranya di lewati 2 anak sekolah berbaju pramuka 


Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2012 yang dimuat BPS Aceh di dalam bukunya ‘Aceh dalam Angka 2013’, ada 26,16 persen anak Aceh yang tidak bersekolah lagi, atau putus sekolah. Menurut tingkat pendidikan, anak Aceh yang tak bersekolah lagi pada kelompok usia SD sebanyak 0,23 persen, SMP 5,26 persen, SMA 24,80 persen, dan tingkat usia perguruan tinggi 70,73 persen. Jumlah tersebut dihitung dari total jumlah penduduk usia sekolah di Aceh, yang dibagi berdasarkan empat kelompok umur. Yaitu 7-12 tahun (SD), 13-15 tahun (SM), 16-18 tahun (SMA), dan 19-24 tahun (Perguruan Tinggi). Sumber : serambi
“Kapan Lagi Unsyiah Sekolahkan Putra Putri Aceh, Kalau bukan Sekarang”
Mengutip sedikit suara dari Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh, Fachrul Razi MIP, mengusulkan agar Pemerintah Aceh menggratiskan biaya pendidikan bagi putra-putri Aceh hingga ke jenjang perguruan tinggi (PT). "Kalau selama ini Aceh punya JKA atau JKRA sebagai Jaminan Kesehatan Rakyat Aceh, maka ke depan Aceh harus punya JPA, Jaminan Pendidikan Aceh yang menggratiskan biaya pendidikan hingga ke perguruan tinggi," ujar senator asal Aceh itu saat presentasi dalam Seminar Nasional Meningkatkan Mutu Pendidikan dan Sumber Daya Manusia Daerah Tertinggal di Aceh yang berlangsung di aula Gedung Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh, Minggu (8/5/2016) Sumber :Serambi. Dengan alokasi biaya pendidikan 30 persen dari total APBA, kita yakin hingga ke perguruan tinggi pun putra-putri Aceh bisa kuliah secara gratis karena ditanggung Pemerintah Aceh. Di banyak negara, seperti di Jerman, Taiwan, dan Uni Emirat Arab, biaya kuliah digratiskan pemerintahnya," kata Fachrul Razi.
Kita mengetahui semuanya yang bahwa Indonesia sekarang memiliki Beasiswa BidikMisi yang diberikan pada Masyarakat kurang mampu berprestasi di Sekolahnya yang di  Rekomendasi untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri melalui beberapa tahapan, ini merupakan Ide yang bagus dari Pihak Pemerintahan semoga terus berkelanjutan kedepannya. Aceh merupakan Provinsi yang paling banyak diberikan Kuota dalam Beasiswa BidikMisi untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Aceh, di antaranya Universitas Malikusaleh Aceh Utara dan Universitas Jantong Rakyat Aceh ini. Akan tetapi, dari Beasiswa BidikMisi itu belum mencangkup sepenuhnya untuk Putra Putri Aceh yang kurang mampu memiliki keahliah dalam bidang Akademik atau pun Non Akademik untuk masuk ke Perguruan Tinggi.

Maka dengan itu Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) 56 Tahun sudah Bagi Aceh, Harapan kedepannya mampu menampung Putra Putri Aceh untuk masuk Keperguruan Tinggi Negeri ini dengan gratis, semuanya Putra Putri Aceh berlinang air mata menatap Kampus Jantong Hate Rakyat Aceh, harapan yang tertunda untuk masa depan yang cemerlang, cita-cita yang terpendam tidak akan terhujud bagaikan mimpi yang tidak pernah kenyataan. Semoga mendapatkan dukungan sepenuhnya dari semunya pihak mulai dari pihak pemerintah Aceh sampai ke Pusat agar bisa berjalan dengan lancar harapan kita semuanya, semuanya ini untuk Aceh, dan masa depan Aceh dan Indonesia.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama